Monday, December 16, 2013

Cara Mudah Tambah Kaya

Saya pria pekerja profesional, seorang suami dan ayah dari anak laki-laki yang lucu plus menggemaskan.

Menjadi kaya tentu sebuah keinginan, apalagi bertambah kaya hari ke hari. Tentu saja, selain keinginan untuk sehat, dan bahagia.

Oh ya, apakah saya sedang berorasi sebagai motivator kayak om Mario Teguh?
Atau, akan menawarkan kerja sama bisnis investasi?

Mungkinkah mengiming-imingi usaha kemitraan bidang properti? Jual-beli ruko misalnya?

Atau memasarkan e-book bisnis MLM online? Memberikan diskon sekian puluh persen dari harga mark-up lalu menawarkan harga yang saya klaim harga nett?

Semuanya adalah bukan.

Sumpah wis to, beneran enggak. Tenan iki :)

Atau ingin memotivasi orang lain dengan memberi inspirasi, pencerahan, atau bedah kasus. Enggak!



Lantas, apa cara bertambah kaya kalau balik ke judul di atas?

Saya bilang ke diri saya:
STOP MEROKOK.

Lho kan itu memang bikin sehat? Enggak usah kuliah kedokteran pun sudah pada tahu (walaupun enggak semua berhenti melakukannya.)

Bikin sehat iya, tapi kan enggak bikin kaya secara langsung...

Nah, substansi bisnis ini, eh salah ... inti langkah ini adalah: Memanfaatkan Keinginan Merokok.

Konkretnya, setiap muncul keinginan untuk merokok (artinya kan ingin beli rokok), ambil duit dari dompet senilai rokok yang ingin dibeli. Misalnya Rp 12.000 untuk satu bungkus.

Jangan ngeloyor ke warung, tapi tetap ditempat dan taruh duit tadi di laci lemari atau mana kek.

Kalau lagi tidak di rumah, lipat uang tadi dan selipkan ke bagian lain di dompet. Jangan dicampur.
Lakukan hal itu setiap muncul keinginan merokok.

Lihat setelah satu minggu saja, kalau satu hari menghabiskan satu bungkus maka selama tujuh hari hingga akhir pekan terkumpul Rp84ribu. Satu bulan bisa nembus Rp336ribu.

Lantas setahun Rp 4 juta lebih 32 ribu coyyyy...

Saya sih enggak muluk-muluk lihat akumulasi setahunnya. Cukup yang bulanan saja. Duit Rp 300an ribu itu lantas diendapkan di tabungan di bank atau diinvestasikan di produk reksa dana. Belinya gampang, juga di bank. Tinggal pilih.

Atau simpen aja di rekening bank. Males dengan biasa administrasi bulanan? ah sekarang sudah banyak produk tabungan gratis biasa admin bulanan.

Asalkan jangan disimpen di dompet terus-terusan, ntar kita tergoda buat beli cerutu. Merokoknya malah naek kelas dah :))

Monggo juga kalau buat belanja-belanja tapi kalau ngingetin diri sendiri, saya bakal membelanjakan buat menopang hidup sehat: beli sepatu lari atau futsal.

Mumpung akhir tahun ini banyak diskon +___+. Memanjakan diri dalam berolahraga tentu bagus-bagus juga. Makin semangat gitu lah :)

Eits, apakah ujung-ujungnya saya akan menawari produk bank, peralatan olah raga atau investasi reksa dana? Enggak tuh. Karena masih bejibun cara lain menaruh duit Rp 300an sebulan itu. Kumpulin beberapa bulan, beli kambing juga oke hehehe.

Soal reksa dananya itu, karena saya inget celetukan salah satu direktur utama perusahaan TV berlangganan ketika ngobrol pas liputan. Saat itu, kita tanya, kok memilih ngobrol di luar ruangan acara. "Pengin ngrokok Pak?" tebak kita.

"Enggak, cari udara seger aja. Eh, kan daripada buat rokok mending duitnya dimasukin ke reksa dana...," katanya.

Kami, terutama yang pas menyalakan korek untuk disundut di ujung lintingan tembakau, meringis garing. Iya bener sih :))

Selamat senin pagi, selamat menjelang 2014, itulah resolusi saya: STOP MEROKOK dan makin kaya.

Bukan postingan cuap-cuap motivator, bukan promosi bisnis MLM ;)

+++
Monday alias MONey Day, 16 Desember 2013.


No comments:

Post a Comment