Tuesday, September 30, 2014

Annoying


"Alumni 'sana' mas? masak sih? alumni 'sana' kan gaul-gaul?" katanya sambil menjauhkan muka nyebahi-nya dari saya dan matanya seperti me-scanning tampang saya.

Ealahhh... baru ketemu dan kenalan usai seminar soal demokrasi kok ya udah bikin standardisasi mana yang layak jadi alumni 'sana' dan mana yang gaul, mana yang enggak gaul.

Go to hell-lah dengan ide-ide egaliter, demokratis, asa perubahan-perubahan dan pluralisme kalau malah doyan pilah-pilih n nyeragamin orang lain. :/

#efekaktivisgenitmodalquotedansoksmart

Saya termangu, sambil mengunyah makan siang dari panitia yang tiba-tiba terasa hambar.

Usai ngomong gitu, dianya juga pindah tempat duduk. Mendekat ke selebriti-selebriti kampus kayak dosen, aktivis dan para pembicara.

Saya masih ngunyah tapi mata saya ndomblong.

Terbawa rasa sebal, ya muncul juga gerutuan di dalam hati: kok bisa ya aktivis lembaga demokrasi tapi kurang bisa menjaga sikap empati.

Setahu saya sih, wawasan demokratisasi di NGO-NGO seperti itu disemai dengan membiasakan sikap-sikap empati. Karena sikap empati berlatar belakang kesadaran bahwa setiap individu dan komunitas itu memiliki keberagaman yang mesti dihargai.

note:... awalnya, tuturan ini mau saya posting di FB. tapi mengingat kecenderungan orang-orang kalau komentar di FB itu langsung nembak dar-der-dor tanpa nanya konteksnya, maka saya posting di blog aja.

Apalagi kalau di blog kan space-nya lebih banyak, bisa panjang, bisa nyeritain sedikit  hal ihwalnya. Ngono. :)

Monday, September 29, 2014

Proyek

Membuka email-email yang masuk, saya jadi nyadar ternyata ada banyak hal yang bisa saya lakukan di Oktober ini.

Tidak terkait kerjaan dari kantor, justru lebih tepatnya terkait kesenengan selama ini: nulis.

Tampaknya, jika ingin lancar, saya mesti bikin list dan time-schedule sederhana.

Sekalian juga, mumpung kerjaan dari kantor bisa disiasati. Lumayanlah, bagi-bagi waktu biar semua res-beres.

Selamat mengakhiri bulan September, maree nyambut Oktober :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, September 28, 2014

Doorprize!!! :D

"Tangi isuk, ben rejeki ora dithothol pitik - Bangun itu yang pagi-pagi, supaya rejeki enggak dimakan ayam"

Patuh pada petuah nenek-moyang, tadi pagi saya bangun pukul 04.25. Setelah minum sereal hangat, lalu subuhan.

Kemudian, ganti baju untuk ritual khusus hari Minggu, 28 September 2014 ini: kaos lari, celana pendek, jam tangan Garmin FR 210 with GPS tracking, dan sepatu Adidas Trail AX 1.

Kelar. Lalu meluncur ke mall fX Sudirman, kawasan Senayan, Jakarta. Yeaaahhhh... saya ikut Sunday Fun Run 6km :))

Urutan selanjutnya ya seperti event lari lainnya. Start dan ayunkan langkah.

Ga usah ngoyo. Ga terpengaruh oleh laju pelari yang ngebut di awal lomba. tuntasin jarak.

Saya berlari mengikuti kecepatan langkah kaki saya sendiri. Nikmati selangkah demi selangkah.

Dan akhirnya menjejak garis finish serta dikalungi medali finisher oleh mbak-mbak manis. Jarak 6 km saya rampungkan dalam waktu 41 menit. Kecepatan atau pace 6mnt:40detik per kilometer.

Usai lari, makan pisang dan minum air putih plus jus buah dari panitia, lanjut bagi-bagi doorprize.

Sesi pertama bagi-bagi doorprize, kenalan baru saya, si Andri naik ke panggung. Jawabannya tepat dan nenteng kado. Entah apa isinya.

Saya nekat di sesi kedua.

"Sebutkan tiga nama gerai milik Mitra Adiperkasa di fX ini?" tanya mas-mas MC.

"Sport Stations, Starbuck, dan Kidz Station," jawab saya setelah mikir lama :))

"Tepat sekali!" Dan sayapun cengengesan mengenggam voucher gratis sepatu Skechers GoRun-3 :p

Alhamdulillah. Rejeki keringetan di minggu pagi, sebelum di-thothol ayam :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, September 23, 2014

Hai Rabu, gw pengen lari!

Sudah tiga hari ini saya terkapar, menyerah oleh serangan virus flu. Sejak hari minggu sore, terus berlanjut di hari senin dan selasa ini.

Sore tadi, saya terbangun dari tidur siang dengan kondisi sudah entengan. Moga-moga pertanda baik.

Selain obat flu (bukan antibiotik ya), minum air putih memang diperbanyak. Terus, makan sayur hangat seperti capcay rebus di Kay Lan, di deket Binus Kemanggisan, JakBar, sore tadi.

Lumayan, keringat menderas di balik baju. Rasanya enak juga ya bisa keringetan :)

Untuk besok pagi, pengennya sih lari pagi. Badan sudah pegel-pegel minta diajak lari hehehe... Terakhir berlari pada sabtu kemarin, 12 km di GBK, Senayan.

Kalau badan belum enakan, saya tetep keluar rumah usai subuhan. Meski enggak lari, target minimalnya ya power-walking, jalan kaki agak cepetan.

Sekarang ngaso dulu, tidur sebelum jam 00.00. Wish better tomorrow, have a good wednesday :)




Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, September 22, 2014

12 Kilometer

Duabelas kilometer. Itu jarak tempuh saya ketika lari pada sabtu, malam minggu kemarin di GBK, Senayan, Jakarta.

Sempat tertunda karena hujan deras bakda ashar, lantas saya mundurkan setelah maghrib.

Jarak segitu juga jadi catatan lari saya yang terjauh selama ini.

Minggu depan, jadwal lari jauh lainnya sudah menanti. Targetnya bertambah dua km lagi, jadi 14 km.

Sejak pekan kemarin, saya memang mulai program latihan untuk mampu lari half-marathon. Yaitu 21 km.

Latihannya enggak cuma di akhir pekan tetapi minimal 3 kali seminggu. Rinciannya: lari +- 5 km di hari selasa, lalu kamis 7-8 km.

Sedangkan di hari sabtu atau minggu (salah satu saja), saya ambil lari jauh alias long-run. Setiap pekannya, jarak tempuhnya terus bertambah.

Targetnya, pada minggu 26 Oktober 2014, sanggup menempuh jarak 21km atawa Half Marathon. :) amien.

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 19, 2014

Pisang, Madu dan Kolang-kaling

Sejak jalan-jalan ke (sebagian kecil) sudut-sudut negeri, saya semakin merasa beruntung lahir dan memiliki Tanah Air ini. Beberapa cerita sudah saya tuturkan di postingan sebelumnya.

Kini, menyesap obrolan dengan kawan-kawan sesama pelari, saya kembali mensyukuri tinggal di tanah kelahiran.

Sebagai penghobi lari untuk hepi-hepi, asupan energi menjadi hal penting. Jenis makanan dan asupan pun sudah ada disekitar kita, bahkan ditanam disini dan ada di pasar-pasar serta penjual sayur keliling, yaitu pisang, madu dan kolang-kaling.

Jadi, tidak perlu membeli ekstrak makanan atau nutritition gel yang diimpor dari luar negeri. Sudah mahal, juga diolah dari makanan-makanan yang sejatinya mudah kita dapatkan sehari-hari.

Pisang:
Ini buah favorit sumber energi saya saat lari pagi dan sore. Memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tenaga, gampang dicerna dan tidak bikin begah.

Jika lari pagi, saya makan 1 jam sebelumnya. Jadi bangun jam 04.30, minum air putih, lanjut makan pisang. Lalu sholat subuh dan mulai pemanasan jam 05.15 lantas mulai lari 05.30. Pas satu jam

Madu:
Sudah jadi pengetahuan umum, madu merupakan gudang nutrisi dan protein. Bisa dikonsumsi langsung atau menjadi tambahan pada minuman teh hangat, pas untuk sehabis lari.

Kolang-kaling:
Lha ini, soal kolang-kaling merupakan pengetahuan terbaru yang saya dapatkan dari teman-teman komunitas lari.

Mengkonsumsi kolang-kaling ternyata mampu membantu pelumasan sendi, termasuk sendi-sendi di bagian kaki.

Saat kita berlari, sendi-sendi kaki paling banyak bergerak dan, seperti halnya kendaraan bermotor, bagian-bagian yang bergerak memerlukan pelumas.

Jika sedang berlari jarak jauh, kolang-kaling perlu menjadi bekal. Taruh saja di kantong atau tas pinggang kecil. Makanlah, misalnya saat memasuki kilometer 15, berlari lebih pelan dan disusul minum air.

Dua lagi asupan sumber tenaga yaitu coklat dan korma. Bahan baku coklat berasal dari tanaman kakao yang banyak ditanam di Indonesia. Berbeda dengan tiga asupan sebelumnya, coklat perlu melewati proses rumit sebelum kita konsumsi, entah berupa coklat batangan atau minuman.

Sedangkan korma, berasal dari Timur Tengah meski ada juga yang mencoba menanamnya di sini. Meski makanan impor, harganya masih terjangkau. Kemarin saya membeli korma setengah kg seharga hanya Rp 9000,-

Saya biasa makan korma sebelum lari. Jadi sekaligus untuk selingan pisang, supaya enggak bosen.

Korma juga baik untuk bekal saat lari jarak jauh. Agar praktis, saya membuang biji kurma dan menyimpannya di plastik dan taruh di kantong atau tas pinggang.

Kandungan nutrisinya yang kaya membuat korma bisa menjadi alternatif bagi coklat batangan atau nutrition-gel yang harganya lebih mahal.

Salam dari Palmerah, salah satu sudut ibukota Indonesia :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, September 17, 2014

Pilih mana, League GTR atau Jakarta Marathon?


 

OKTOBER besok, ada dua event lomba lari yang berdekatan di Jakarta. Yaitu, League "Grib The Road" pada 19 Oktober dan Jakarta Marathon, 26 Oktober 2014.

Selisih keduanya terhitung mepet. Hanya berjarak satu pekan. Dua-duanya digelar di hari minggu pagi sekitar dan start +- pukul 06.00.

Saya sendiri tertarik pada dua race lari itu. Tapi yang bakal saya ikuti hanya salah satu.

Nah untuk nambah bingung mana yang akan saya pilih, berikut ini rinciannya:



League GTR
JakMar 2014
Hari/tanggal
Minggu, 19 Oktober 2014
Minggu, 26 Oktober 2014
Start
PRJ Kemayoran
Monas
Jarak
8K dan 15K
5K, 10K, HM 21K, FM 42K
Biaya pendaftaran
Rp 400ribu (mendapat sepatu lari Sportivo) - 500ribu (sepatu ZIP Run)
Rp 200rb (5K), 350rb (10K), 500rb (HM), 650rb (FM)
Fasilitas
- sesuai standar lari » medali finisher, kaos, timing clip, water station/air dll
- disediakan bis antar-jemput dan sarapan usai race.
sesuai standar lari » medali finisher, kaos, timing clip, water station/air dll
KELEBIHAN

tiap peserta mendapat sepatu lari seri terbaru dari League. Sepadan dengan biaya pendaftaran yang setengah juta rupiah itu :)
event lari bergengsi, massal, berkelas internasional, prestisius. Event rutin tahunan.
KEKURANGAN

dari sisi level enggak seprestisius JakMar.
Dibanding dengan GTR, JakMar tanpa pemberian sepatu.
Website pendaftaran, informasi rute dll


 Note: 

- Event League GTR mungkin cocok bagi yang kebetulan ingin beli sepatu lari baru atau nambah koleksi. Juga pas untuk mengukur kemampuan lari jarak menengah dan jarak jauh.
- untuk JakMar, pas buat yang ingin menikmati lari di ajang bergengsi. Atmosfer lari di event yang massal memang terasa lebih menyenangkan dibanding latihan di hari biasa dan sekaligus jadi ajang rekreasi serta olahraga bersama keluarga dan teman.

@inung_gnb

Sepatu ZIP Run untuk peserta GTR. Tersedia warna lain.














Monday, September 15, 2014

Dengkul.

Pagi tadi, saya dapet kejutan pas bangun tidur: lutut kanan nyeri, sepertinya kram. Tepatnya persis di atas dengkul.

Padahal sepanjang hari kemarin, saya tidak banyak melakukan aktivitas fisik berarti. Malah melewatkan minggu malam dengan makan-makan: kondangan resepsi temen.

Ketika beranjak tidur pun, juga tidak ada yang terasa salah di kaki. Tidur nyenyak, mimpi indah :)

Eh lha kok bangun-bangun lutut enggak enak untuk jalan. Paling kerasa, sakit ketika ditekuk.

Sepertinya ada otot yang ketarik. Dipijit-pijit juga terasa "mak-sengkring-sengkring" :(

Kalau sudah begini, ya berharap olesan counterpain bakal mujarab. Juga berdoa semoga lekas mereda. Amien.

:)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, September 14, 2014

Kabar baik

Usai hiruk pikuk pemilu legislatif yang lalu disusul pemilu presiden yang berisik, saya lebih antusias menyimak berita-berita diluar politik, ekonomi dan lainnya.

Seperti kabar baik yang dituturkan media online National Geographic Indonesia: populasi banteng bertambah di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur.

Mungkin bagi pemerhati politik dll, berita semacam ini enggak menarik blas. "So what gituloh dengan banteng-banteng itu...," bisa jadi seperti itu penilaiannya. :)

Kebetulan, beberapa bulan lalu, saya sempat membaca di media lainnya soal program yang dilakukan pengelola taman nasional itu.

Jumlah banteng yang menyusut dari tahun ke tahun membuat mereka was-was. Upaya pengembangbiakan pun dilakukan, isitilahnya semi-alami, yaitu mendatangkan banteng betina dari taman nasional lainnya.

Harapannya, banteng pejantan di Baluran melakukan perkawinan dan ujung-ujungnya mendongkrak populasi hewan langka itu.

Syukurlah, merujuk berita dari NatGeo itu, upaya pengelola taman nasional Baluran membuahkan hasil.

Lain waktu, saya khidmat menyimak artikel di Kompas cetak, "Harum Arabika dari Kaki Kerinci". Laporan itu ditulis oleh wartawan harian nasional itu, Irma Tambunan.

Yang bikin saya mengapresiasi artikel itu adalah ternyata petani (atau tepatnya pekebun) kopi di kaki gunung Kerinci, Jambi itu merupakan bekas perambah hutan di taman nasional Kerinci-Seblat.

Melalui pendekatan sebuah lembaga, mereka tertarik dan akhirnya tekun menggarap komoditas kopi, sekaligus meninggalkan lahan garapan di hutan lindung.

Pekebun pun telah menikmati pendapatan dari kopi dan semakin banyak yang mengikuti jejak mereka. Alhasil, ekosistem pun terjaga dan kesejahteraan meningkat.

Dua berita tersebut mewakili kabar baik-kabar baik lainnya yang saya yakin banyak dituturkan di media massa lainnya.

Informasi semacam itu membuncahkan asa bahwa masih banyak orang yang baik di negeri ini. Harapan bahwa Indonesia bakal lebih baik pun layak untuk diamini.

-- kabar baik juga menyehatkan pikiran kita. Membuat selalu berpikir positif di tengah kepungan pikiran-pikiran negatif yang bersliweran --

:)

Note: sumber foto pengunjung di sabana TN Baluran dari sini http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/harapan-di-dataran-raya-baluran-1#

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 12, 2014

Sharing: tips lari jarak jauh

















Note: postingan tips lari kali ini bersumber dari obrolan di grup Facebook, IndoRunners. Diunggah oleh masbro Danny Siwu dan ia menyebutkan courtesy Satyo Haryo.

Saya sendiri memang merasa tips yang dipaparkan bermanfaat banget. Meski didedikasikan untuk peserta lomba lari BII Maybank Bali Marathon (BMBM) tapi juga berguna untuk aktivitas lari di luar event di Pulau Dewata itu.

Selain itu untuk mendokumentasikan tips berharga seperti ini. Pasalnya, setahu saya, materi di FB jarang bisa di-google. Sayang kan, artikel sebagus ini nggak bisa atau susah di-track di lain waktu.

Trims sekali lagi untuk temen-temen IndoRunners dan khususnya masbro Danny Siwu dan Satyo Haryo.

Jika ada yang keberatan dengan pemuatan artikel ini di blog saya, misalnya karena berkenaan dengan hak cipta dll, sebelumnya saya mohon maaf dan bersedia menghapus. :) #nicesharing #MariLari

Gabung ke grup FB IndoRunners? >> klik saja ini dan siap-siap #happyrun :)

+++++

Tips for BMBM
courtesy Satyo Haryo


Dear Runners, weekend warriors, recreational runners and power walkers,

BMBM kurang dari beberapa hari lagi. Mudah2an sudah pada siap semuanya.

Sedikit update, dari sisi peserta, Organizer bisa berbangga karena terdapat peningkatan jumlah peserta cukup tinggi dari tahun sebelumnya (hampir 50%).

Untuk pertama kalinya Organizer terpaksa harus menolak ‘last minute participants’. Hal ini terpaksa dilakukan dengan berat hati karena Organizer ingin memastikan bahwa peserta yang sudah terdaftar secara resmi akan dapat mengikuti lomba dengan nyaman.

Adalah penting bagi Organizer memastikan bahwa peningkatan jumlah peserta ini masih bisa di-manage dengan baik.

Dari keseluruhan peserta, jumlah pelari terbanyak berasal dari kategori 10K (2.157 peserta), kemudian disusul oleh Half Marathon (1.449 peserta) dan kemudian Full Marathon (727 peserta).

Lebih dari 50% peserta Full Marathon belum pernah melakukan Full Marathon sebelumnya.

Hal ini merupakan hal yang membanggakan dan Organizer berharap dapat memberikan pengalaman yang baik kepada mereka.

Buat yang baru pertama kali ikutan lomba, saya mau share beberapa tips yang mudahan bisa berguna (khususnya yang ikutan long distance race):

1. Minum air putih yang banyak mulai 5 hari sebelum lomba agar tidak dehidrasi.

2. Puasa minum kopi…. Ya, puasa minum kopi. Ini adalah salah satu ritual persiapan yang menurut saya paling berat. Tujuan dari puasa kopi adalah membebaskan tubuh dari caffeine.

Tujuannya untuk memberikan efek maksimal pada minuman isotonic dan energy gel yang diminum dan dimakan pada saat lomba. Jika sebelumnya kita sudah sering minum kopi, maka caffeine dalam energy gel bisa memiliki efek seperti kopi red-eye atau black-eye di starbuck.

Note: Resep red-eye di start buck: 1 gelas black coffe ditambah 1 shot espresso (dan diminum tanpa gula). Resep black-eye: 1 gelas black coffe ditambah 2-3 shot espresso (dan diminum tanpa gula).

Wednesday, September 10, 2014

Sereal

Pagi tadi, laju lari pagi terasa berat. Rasa-rasanya seperti sambil menyeret karung beras.

Langkah kaki enggan diayunkan lebih jauh. Pendek-pendek.

Gara-garanya, pada saat siap-siap lari, 'timing' minum sereal terlalu mepet dengan titik dimulainya olahraga itu.

Diitung-itung, tadi pagi itu hanya selisih 15 menit. Padahal idealnya 1jam-45 menit sehingga pencernaan punya waktu untuk memproses asupan berenergi itu.

Dampaknya, lambung dkk tidak punya waktu mencerna makanan itu menjadi sumber tenaga.

Makanya, besok-besok lagi saya harus lebih disiplin jika ingin lari pagi. Jika start running pukul 05.30 maka bangun tidur mesti pukul 04.30.

Sembari menunggu adzan subuh, di bulan September ini sekitar pukul 04.37, saya bisa menyempatkan menjerang air untuk segelas Energen hangat.

Dengan begitu, nggak bakalan ada lagi "menyeret karung" ketika terbirit-birit di pagi hari. :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

600 detik

Ya, saya hanya punya waktu 600 detik alias sepuluh menit untuk menulis postingan blog, sebelum hari berganti pukul 00.00.

Ini bukan ngeblog ala cinderela, yang menghadapi deadline tengah malem.

Ceritanya, pertandingan sepak bola Kualifikasi Piala Eropa antara Azerbaijan - Bulgaria yang sedang saya tonton lagi break alias turun minum.

"Trus ngapain ya, sambil nunggu pertandingan babak kedua dimulai?" batin saya.

Biasanya, pilihan saya adalah makan mie instan. Tapi sekarang ini lagi ngurangin ngemie.

Daripada melongo nonton komentator ngobrol ngalor-ngidul, jadilah saya nulis postingan random beginian... hehehe

Dan, sepertinya saat tulisan ini diunggah, jam sudah melewati pergantian hari. ^^ #yowis_orapopo.

Salam hari Selasa jelang Rabu. Panta rei, seize the day :)

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, September 8, 2014

Masjid dan mas-mas kurir

-kadangkala, hal-hal yang biasa terlihat sehari-hari pun, mampu menampar dan menyadarkan kita-

Suatu hari, saya melintas di daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Waktu itu tengah hari.

Pas di kemacetan pasar BenHil, begitu akronim kawasan itu, adzan Dzuhur berkumandang. Saya mampir ke masjid besar disitu.

Hari yang lain, melewati bilangan Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Ada juga masjid kecil di situ.

Bukan soal masjidnya yang ingin saya tuturkan. Tapi, soal apa yang saya lihat dan lantas membuat saya seperti tertampar.

Di parkiran kedua masjid itu, saya melihat mas-mas kurir dokumen dan mas-mas kurir delivery-order makanan siap saji.

Di siang hari yang terik, berdebu, gerah dan 'sumuk', mereka memarkir kendaraan perangnya: sepeda motor jenis bebek dengan bagasi besar di bagian belakang.

Yang kurir dokumen, bagasinya dari kain kanvas dan menyandang tas selempang seukuran kertas folio di bahunya. Hitam. Lusuh.

Yang kurir makanan siap saji, berupa kotak dari bahan fiber dan dipasang dengan palang-palang besi serta baut sehingga menyatu dengan sepeda motor.

Itu semua pemandangan yang bisa dibilang biasa. Saya sering melihatnya.

Tapi, tiba-tiba seolah saya terkesiap, satu penggalan kalimat melintas di benak saya:

... mereka yang pekerjaannya berkejaran dengan waktu, menanggung amanat dari tempat kerja dan demi memenuhi kebutuhan pelanggan ... masih bisa menyempatkan waktu untuk sholat.

Sedangkan saya yang memiliki lebih banyak waktu luang di saat bekerja, masih sering menunda dan malah bolong-bolong sembahyangnya.

Mas-mas itu, saya bisa bayangkan lelahnya bekerja menembus dan "pepet-pepetan" dengan kendaraan lain di tengah hiruk-pikuk Ibukota, memilih sholat di masjid. Pas adzan, tepat waktu dan berjama'ah.

Saya, yang lebih banyak ngantor di ruangan berAC, justru jarang ke masjid meski rumah ibadah itu hanya selemparan batu dari ruang kerja. (Komplek kantor saya memiliki masjid besar. Gedung kantor pun persis sebelahan dengan bangunan masjid)

Saya malu, seolah tertampar. Langsung ingat dan terus terngiang status FB teman saya, mengutip salah satu ayat Al Quran: ... kenikmatan dariKu manalagi yang bisa kau dustakan.

# senin sore usai sholat ashar di Masjid Bimantara, Kebon Sirih.

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, September 5, 2014

Tabel Latihan Lari 5K. Pas untuk yang pengen mulai lari :)



Belum pernah lari? Semoga program simpel ini bisa membantu untuk memulainya...

Program ini ditujukan untuk teman-teman yang sebelumnya benar-benar belum pernah rutin berlari dan ingin mulai beraktivitas olahraga lari dengan teratur.

Program ini juga yang saya pakai ketika memulai aktivitas lari beberapa tahun lalu. Sumber referensinya dari majalah Men's Health dan terbukti efektif.

Sayangnya, hardcopy-nya melayang entah kemana. So, kini dengan sisa-sisa ingatan saya share dengan sedikit modifikasi. 

Yang pasti, inti dari program ini tetap sama yaitu mengadaptasikan tubuh sehingga memang sengaja dilakukan gradual alias bertahap.

Itulah mengapa ada sesi jalan kaki sebagai adaptasi awal dan selanjutnya kombinasi antara lari dan jalan kaki hingga di akhir program mampu berlari nonstop selama 30 menit.

Lama program dua bulan dan latihan lari tiga kali tiap minggu.

Targetnya adalah mampu lari nonstop 30 menit dalam 2 bulan, tanpa ngos-ngosan, badan tetep seger dan nggak kecapekan, menyenangkan plus nggak sampe pengsan? :)

Mengapa 30 menit? Merujuk beberapa referensi, manfaat lari mulai berpengaruh signifikan pada metabolisme tubuh ketika berdurasi setengah jam atau lebih.

Selain itu, jika telah bisa lari nonstop 30 menit, maka sebaiknya dilakukan rutin minimal 3-4 kali seminggu.

Lebih detailnya, simak tabel dan keterangan di bawahnya. Klik pada tabel untuk memperbesar. 


Keterangan:
>> 30 menit = dilakukan berganti-ganti hingga mencapai durasi total 30 menit.

Hari berlatih lari bisa dimodifikasi misalnya semula Selasa lalu digeser Senin tetapi pastikan sisipkan satu hari istirahat/rest day di antara hari lari. Jangan digabungkan sekaligus misalnya jumat, sabtu, minggu.

Thursday, September 4, 2014

Gerimis romantis ;)

Butiran air halus dari langit gelap malam ini mungkin jadi pembuka musim hujan. Mungkin, lho...

Jika memang kemarau bakal berakhir, buat saya membawa beberapa arti:

1. Saya mesti memastikan genteng di atas kamar tidur tidak geser dan bocor.
2. Bawa jas hujan di dalam jok motor.
3. Payung lipat kecil di tas dan rain-cover selalu dibawa.
4. Siap-siap bawa sandal di cantolan motor.
5. Jangan kaget kalau pas lari tiba-tiba kehujanan.
6. Bisa menikmati renang sambil hujan-hujanan (basahnya double ^^)
7. Jemuran lebih lama keringnya.
8. Makin hati-hati di jalan - waspadai lubang2 aspal.

Lainnya apa lagi ya... Oya pastikan persediaan mie instan cukup di lemari dapur. Satu saat hujan turun malam-malam, mie-telur bisa jadi emergency ransoom ^^

Untuk malam pengujung kamis ini, 'met menikmati gerimis romantis :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, September 2, 2014

Merapi. 2006.



Kemarin saya ngulik file-file folder foto lama. Salah satunya kumpulan jepretan saat ke Deles Klaten, 2006 lalu atau delapan tahun lalu.

Deles adalah dusun terdekat di lereng Merapi untuk lereng timur laut. Dusun ini sudah masuk wilayah kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan untuk lereng selatan, kawasan terdekat gunung yang menjadi ikon Yogyakarta adalah Kinahrejo, di Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagai pengingat, Kinahrejo merupakan kampungnya almarhum mbah Marijan, juru kunci Merapi.

Kembali ke Deles, dengan kata lain, kawasan ini bisa dibilang tetangga sebelahnya Kinahrejo. Tetangga dekat, beda provinsi :)

Untuk urusan destinasi wisata di punggung Merapi, Deles memang belum sepopuler Kaliurang dan Cangkringan. Deles tetap menarik dan memiliki potensi menarik.

Bagi saya pribadi, desa ini menawarkan alternatif lanskap yang berbeda. Mosok... jalan-jalan ke Merapi hanya ke Kaliurang dan sekitarnya :)

Monday, September 1, 2014

Mau Ngapain di September?

Hari ini, hari pertama di bulan kesembilan 2014.

Ada beberapa agenda yang perlu saya selesaikan. Ada yang kerjaan, dan keluarga.

Soal kerjaan, tentu sudah jelas. Ini itunya sudah ngantri di time-schedule. Jalankan dan bereskan.

Catatannya, beberapa job perlu saya sesuaikan. Ini lantaran ada ritme kerjaan yang berbeda. Semoga adaptasinya cepet.

Untuk keluarga, bulan ini menuntaskan urusan rumah. Semoga lancar jaya dan selesai sebelum pergantian bulan.

Selain itu, agenda lari jalan terus. Planning-nya tetep, seminggu tiga kali lari. Just do it! :)

"rencanakan kerjamu, kerjakan rencanamu"

@inung_gnb

Powered by Telkomsel BlackBerry®