Saturday, February 17, 2018

Tembakau

Yang segera melintas di ingatan saya tentang tembakau adalah kokohnya Gunung Sumbing di Temanggung.

Di hamparan daratan dari kaki dan punggungnya, tanaman tembakau dibudidayakan para petani.

Pemandangan tanaman tembakau, dedaunan hijaunya dan aroma pupuk menyergap ingatan saya. Ya, ingatan tentang tembakai memang tertanam sejak saya belia, sejak usia SD ketika sering diajak Ibunda menengok nenek di Temanggung.

Dari pinggiran desa Jampirejo, dari pematang sawah, dari tepi selokan, saya suka menyapu hamparan kebun tembakau dari hadapan saya hingga nun jauh di punggung gunung.

Pandangan saya berujung di puncak Sumbing yang kadang kala tertutup kabut dan jika beruntung terlihat puncak yang agung di ketinggian sana.

Ketika jalan-jalan di jalur-jalur persawahan, saya kadang meraba permukaan daun tembakau. Ada perasaan tenang di hati, mungkin mencoba menyesap ketelatenan para petani menanam emas hijau ini.

Begitu juga ketika bertahun-tahun kemudian, tepatnya 2007, saya mendaki Sumbing bersama kawan kuliah, kembali saya menikmati lekat-lekat hamparan tanaman tembakau. Meskipun bukan perokok super aktif, saya merasakan bagaimana ribuan bahkan jutaan saudara-saudara petani Temanggung mengharapkan berkahNya dari tanaman ini.

:)


No comments:

Post a Comment